Menahan diri untuk tidak makan dan minum seharian penuh selama sebulan tentu memerlukan kekuatan fisik yang tidak sedikit, belum lagi kekuatan yang dibutuhkan untuk menghidupkan malam-malam Romadhon dengan shalat tarawih dan shalat sunnah lainnya, ditambah kekuatan untuk memperbanyak membaca Al-Qur’an dan beri’tikaf selama sepuluh hari di akhir Romadhon.
Kesemua hal ini menuntut kita selalu dalam kondisi prima sehingga dapat memanfaatkan Romadhon dengan optimal dan maksimal. Melakukan puasa sunnah pada sebelum Romadhon adalah salah satu cara melatih diri untuk mempersiapkan dan membiasakan diri menghadapi Romadhon. Oleh karenanya Rosululloh ﷺ mencontohkan kepada umatnya bagaimana beliau memperbanyak puasa sunnah pada bulan Sya’ban, sebagaimana dalam hadits berikut:
Kesemua hal ini menuntut kita selalu dalam kondisi prima sehingga dapat memanfaatkan Romadhon dengan optimal dan maksimal. Melakukan puasa sunnah pada sebelum Romadhon adalah salah satu cara melatih diri untuk mempersiapkan dan membiasakan diri menghadapi Romadhon. Oleh karenanya Rosululloh ﷺ mencontohkan kepada umatnya bagaimana beliau memperbanyak puasa sunnah pada bulan Sya’ban, sebagaimana dalam hadits berikut:
Dari ‘Aisyah rodhiyallohu ‘anha, beliau mengatakan,
فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلاَّ رَمَضَانَ ، وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِى شَعْبَانَ
“Aku tidak pernah sama sekali melihat Rosululloh ﷺ berpuasa secara sempurna sebulan penuh selain pada bulan Romadhon. Aku pun tidak pernah melihat beliau berpuasa yang lebih banyak daripada berpuasa di bulan Syaban.” (HR. Bukhori - Muslim)
Inilah diantara hal-hal yang mesti dipersiapkan untuk menyambut datangnya bulan Romadhon ini.
Sumber : كيف نستقبل شهر رمضان؟
0 Komentar