https://1.bp.blogspot.com/-p9TGyRJMvEY/XAN9eAD8N2I/AAAAAAAAAHE/2nYSpVmEIgMGXZHoB47cJ9hXuaf2dCa1wCPcBGAYYCw/s728/BANNER%2BDONASI.jpg

BERTAUBAT DENGAN SUNGGUH-SUNGUH | MENYAMBUT BULAN ROMADHON


PERSIAPAN MENYAMBUT DATANGNYA BULAN ROMADHON

 2)    BERTAUBAT DENGAN SUNGGUH-SUNGUH

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَّصُوحًا

“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Alloh dengan taubat yang semurni-murninya” (QS. At-Tahriim : 8)
 

Di antara karunia Alloh adalah selalu mengulang-ulang kehadiran momen-momen kebaikan. Ada momen yang diulang setiap pekan, bulan, tahun dan lain-lain. Romadhon adalah salah satu dari momen tersebut yang selalu datang setiap tahun. Ketika seorang hamba tenggelam dalam kelalaian karena harta benda, anak istri, dan perhiasan dunia lain yang membuat dia lupa kepada Rabbnya, terbius dengan godaan setan, dan terjatuh ke dalam berbagai macam bentuk maksiat datang bulan Romadhon untuk mengingatkannya dari kelalaiannya, mengembalikannya kepada Rabbnya, dan mengajaknya kembali memperbaharui taubatnya.

Romadhon adalah bulan yang sangat layak untuk memperbarui taubat; karena di dalamnya dilipatgandakan kebaikan, dihapus dan diampuni dosa, dan diangkat derajat. Jika seorang hamba selalu dituntut untuk bertaubat setiap waktu, maka taubat pada bulan Romadhon ini lebih dituntut lagi, karena Romadhon adalah bulan mulia waktu dimana rahmat-rahmat Alloh ﷻ turun ke bumi.  


Mana para pendosa?
Mana orang-orang yang melampaui batas?
Mana orang-orang yang selalu bermaksiat kepada Alloh ﷻ siang malam?
Mana orang-orang yang membalas nikmat Alloh ﷻ dengan maksiat, memerangi Alloh ﷻ di bumi-Nya, dan menentangnya dalam kekuasan-Nya?

 
Segeralah bertaubat! Karena tak satu pun dari kita yang bersih dari dosa dan bebas dari maksiat.

 كُلُّ بَنِيْ آدَمَ خَطَاءٌ وَ خَيْرُ الْخَطَّائِيْنَ التَّوَّبُوْنَ

“Setiap anak adam (manusia) berbuat kesalahan, dan sebaik-baiknya orang yang bersalah adalah yang bertaubat” (HR. Tirmidzi)

Pintu taubat selalu terbuka dan Alloh ﷻ senang dan gembira dengan taubat hambanya. Taubat yang sungguh-sungguh atau taubat nasuha adalah dengan meninggalkan maksiat yang dilakukan, menyesali apa yang telah dilakukan, dan berjanji untuk tidak kembali mengulangi maksiat tersebut, dan jika dosa yang dilakukannya berkaitan dengan hak orang lain hendaknya meminta maaf dan kerelaan dari orang tersebut.

Sumber : كيف نستقبل شهر رمضان؟

Posting Komentar

0 Komentar