ISTI’ANAH
HANYA KEPADA-MU KAMI MEMINTA PERTOLONGAN
Alloh ﷻ berfirman:
إِیَّاكَ نَعۡبُدُ وَإِیَّاكَ نَسۡتَعِینُ
"Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan."
(Al-Fatihah: 5)
Nabi Muhammad ﷺ bersabda:
وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ
“Dan jika kamu meminta pertolongan, maka mintalah pertolongan kepada Alloh”
(HR. Tirmidzi)
*Isti’anah secara syar'i berarti meminta pertolongan kepada Alloh ﷻ.*
*Isti’anah adalah sebuah ibadah yang agung.*
Sebuah ibadah yang sangat mulia yang dengannya seorang hamba mendekatkan diri kepada Robb-nya. Dan dengannya ia meraih pahala. Hal itu karena seseorang dengan Isti’anah kepada Alloh ﷻ ia telah melepas ketergantungan kepada makhluk dan bergantung kepada sang pencipta.
Maka hendaknya seseorang selalu memohon pertolongan kepada Alloh ﷻ dalam perkara diin (agama) dan dunianya.
*Macam-Macam Isti’anah kepada selain Alloh ﷻ:*
*1. Isti’anah yang Jaiz (boleh)*
Memohon pertolongan kepada makhluk dalam batas perkara yang dimampunya.
Seperti seseorang meminta tolong kepada orang lain yang hadir dihadapannya untuk mengangkat suatu barang.
*2. Isti’anah yang terlarang*
Yaitu memohon pertolongan kepada makhluk dalam batas diluar kemampuannya. Hal ini ada dua gambaran:
a. Memohon pertolongan kepada seseorang yang hidup dalam perkara yang mampu hanyalah Alloh ﷻ.
Seperti seseorang memohon pertolongan kepada seseorang yang hidup dalam hal rizki, atau mengangkat suatu musibah yang menimpa. Maka yang demikian tidaklah dibolehkan dan hal ini termasuk syirik. Karena hal itu tidaklah mampu kecuali Alloh.
b. Memohon pertolongan kepada orang-orang yang telah meninggal. Ini tidak diperbolehkan dan termasuk Syirik besar, karena ia meminta pertolongan kepada yang tidak memiliki kemampuan memberi manfaat atau menolak bahaya.
Tidaklah seseorang yang memohon pertolongan kepadanya kecuali ada keyakinan dalam hatinya bahwa yang dimintai pertolongan memiliki kemampuan dan kuasa dalam mengatur alam semesta ini. Padahal hal ini adalah kekhususan Alloh ﷻ.
_________
Sumber: Taqribul Wushul ila tsalaatsatil Ushul/ Dr. Manshur Bin Muhammad Ash-Shoq'ub حفظه الله تعالى
✏️ Abu Ali
0 Komentar