https://1.bp.blogspot.com/-p9TGyRJMvEY/XAN9eAD8N2I/AAAAAAAAAHE/2nYSpVmEIgMGXZHoB47cJ9hXuaf2dCa1wCPcBGAYYCw/s728/BANNER%2BDONASI.jpg

JANGAN UJUB (BANGGA DIRI)


🚫 *JANGAN UJUB (BANGGA DIRI)*
🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂

Allah Ta’ala berfirman,
فَلَا تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمْ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَى
_“Maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dia-lah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.“ (QS. An-Najm : 32)_

Ketakwaan itu letaknya di hati, dan Alloh yang lebih mengetahui siapa yang telah mencapai ketakwaan. Alloh melarang hamba-hambaNya memuji diri sendiri.
Memuji diri sendiri merupakan sebab munculnya 'ujub dan riya' yang bisa menghapus amal.

Dalam kesungguhan beramal shalih dan menjauhi amal yang diharamkan pasti tetap ada kekurangan dan berbuat zhalim.

Ketika Abu Bakr Ash-Shiddiq rodhiyallohu 'anhu, bertanya kepada Nabi ﷺ untuk mengajarkannya doa ketika salat, Nabi ﷺ malah mengajarkannya untuk berdoa,
اللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيرًا، وَلاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ، فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ، وَارْحَمْنِي إِنَّكَ أَنْتَ الغَفُورُ الرَّحِيمُ
_“Ya Alloh, sesungguhnya aku menzalimi diriku sendiri dengan kezaliman yang banyak. Tidak ada yang mengampuni dosaku kecuali Engkau. Ampunilah aku dengan ampunan dari sisi-Mu. Rahmatilah aku, sesungguhnya Engkau adalah Zat Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (HR. Bukhari - Muslim)_

Lalu bagaimana dengan keadaan orang-orang yang kedudukannya di bawah beliau radhiyallahu ‘anhu?

Ketika Ummul Mukminin ‘Aisyah radhiyallohu Ta’aala ‘Anhaa bertanya tentang firman Alloh Ta’aala,
وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَا آتَوْا وَقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ أَنَّهُمْ إِلَى رَبِّهِمْ رَاجِعُونَ
_“Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka.“(QS. Al-Mu’minuun : 60)_

Ibunda ‘Aisyah berkata,
أَهُمُ الَّذِينَ يَشْرَبُونَ الخَمْرَ وَيَسْرِقُونَ؟
“Apakah mereka itu orang yang minum khamr dan mencuri?”

Nabi ﷺ bersabda,
لَا يَا بِنْتَ الصِّدِّيقِ، وَلَكِنَّهُمُ الَّذِينَ يَصُومُونَ وَيُصَلُّونَ وَيَتَصَدَّقُونَ، وَهُمْ يَخَافُونَ أَنْ لَا تُقْبَلَ مِنْهُمْ
_“Bukan wahai binti Ash-Shiddiq. Akan tetapi, mereka itu adalah orang-orang yang berpuasa, shalat dan bersedekah. Dan mereka takut jika amal mereka tidak diterima.” (HR. Tirmidzi)_

‘Abdullah bin Abu Mulaikah rahimahullahu Ta’ala berkata,
أَدْرَكْتُ ثَلاَثِينَ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، كُلُّهُمْ يَخَافُ النِّفَاقَ عَلَى نَفْسِهِ
_“Aku berjumpa dengan lebih dari tiga puluh orang shahabat, dan mereka semua takut kemunafikan ada dalam diri mereka.”_

Bagaimana dengan diri kita?

*Jangan pernah kau biarkan ujub hinggap di hatimu*
*Karena ujub merusak kesucian jiwa*

Posting Komentar

0 Komentar